Wahai mahluk yang Hidup, Suatu saat akan Dialami oleh Semua Orang, Tanda Kiamat Ini Justru Tidak Disadari

Z!n4 semakin menjalar. Seorang ayah tega menZ!n4 anak atau saudara kandungnya. Seseorang menantu tak segan menZ!n4 mertuanya. Seorang anak tega melampiaskan syahwat pada bapak atau ibu kandungnya. Serta ragam Z!n4 yang lain.

Banyak masalah pula, seorang diZ!n4beberapa orang. Ramai-ramai. Bertukaran. Sesudah selesai, farji wanita tanpa ada dosa itu rusak, lantas tembus ke duburnya. Lalu sang korban dibuang. Tanpa ada ampun. Tanpa ada sedikit juga belas kasih. Sungguh, ini bukanlah fiksi. Bukan hanya cerita atau narasi. Ini kenyataan serta terjadi di negeri ini. Negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Para peZ!n4 juga tidak malu lakukan perbuatan tercelanya ditempat umum. Saksikan saja pada malam minggu. Berapakah pasang
muda-mudi yang berboncengan seperti suami-istri, lantas bertindak yang betul-betul terlarang oleh nilai agama, bahkan moral ketimuran yang sampai kini dijunjung serta dipuja-puji.

Terkecuali ramainya fenomena keburukan itu, ada satu sinyal dekatnya Hari Kiamat yang tidak sering bahkan juga tak diakui oleh umumnya kita. Walau sebenarnya, semuanya kita merasakannya. Nyaris sehari-hari. Kita betul-betul menjalaninya dalam kondisi bernyawa. Namun kita luput mengerti kalau fenomena itu adalah sinyal dekatnya Hari Kiamat.

Hal semacam ini seperti diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi serta Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahumallahu Ta’ala dari kawan dekat mulia Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Kiamat akan tidak datang sampai saat merasa jalan dengan cepat. Setahun merasa sebulan. Sebulan merasa satu pekan. Satu minggu merasa sehari. Sehari merasa satu jam. Satu jam merasa seperti sepercikan api (yg menyala, lalu padam. ”

Tidakkah kita merasakannya sekarang? Saat jalan sangat kencang sampai kita tak menyadarinya. Ingat-ingatlah, rasa-rasanya Ramadhan baru berlalu tempo hari, namun dalam hitungan beberapa puluh hari ke depan, kita bakal kembali menjumpainya, bila Allah Ta’ala Menginginkan.

Serta bisajadi, hari ini kita bergumam, “Sudah sore saja. Walau sebenarnya, pagi barusan beranjak. ”

Mudah-mudahan kita sadar serta bergegas menyatukan bekal untuk kehidupan yang kekal di akhirat. Aamiin.

Wallahu a’lam.

Sumber : kisahikmah. com